SILAHKAN MENONTON

Media Literacy - Situs Tv Online Streaming

mnc MIVO sindo berita satu telkomvision arena wwe movie star movie filmon HBO PLUS kids HBO FAMILY axnblk animax mtv bbc bc vit fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion

Media Literacy Tv - Situs Tv Online Streaming

Wednesday, June 26, 2013

Sensasi atau Gadaikan Harga Diri Bangsa

Terjadinya kebakaran di Riau yang menimbulkan asap tebal di kawasan Sumatra ternyata sampai juga ke negeri tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia. Dimana kabut asap kiriman tersebut sangat mengganggu aktifitas di kedua negara tersebut, sehingga pemimpin kedua negara tersebut mengajukan somasi kepada pemerintah Republik Indonesia terkait permasalahan asap di kedua negara tersebut. 

Sementara Menteri Luar Negeri Indonesia Bpk. Marthi Natalegawa sempat mengatakan didalam pemberitaan nasional bahwa, Pemerintah tidak akan meminta maaf kepada kedua negara tersebut. dan hal itu diberitakan oleh salah satu media nasional >> http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/06/21/1/163062/Indonesia-tidak-akan-Minta-Maaf-ke-Singapura

Akan tetapi sikap itu bertolak belakang, dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada kedua negara tersebut, sehingga nampak jelas sekali perbedaan pandangan antara Presiden dengan Menteri-nya. sehingga sikap Presiden SBY tersebut menimbulkan pro-kontra dikalangan masyarakat dan para elit politik atas sikap SBY tesebut, bahkan media online nasional memberitakan secara besar-besaran akibat dari press conference, salah satunya >> http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/24/mowl7o-presiden-minta-maaf-ke-singapura-dan-malaysia-menteri-telan-ludah

Akibat dari pernyataan SBY tersebut, dapat dikatakan bahwa penyebab terjadinya kebakaran hutan di Riau tersebut dilakukan oleh masyarakat Riau, padahal pembakaran tersebut dilakukan untuk membuka lahan baru di kawasan provinsi Riau, dimana yang membuka lahan tersebut merupakan kumpulan yang terdiri dari beberapa perusahaan. dari perusahaan-perusahaan tersebut 8 diantaranya adalah perusahaan Asing yang berasal dari kedua negara tersebut yang berencana membuka lahan untuk kelapa sawit.

Polemik inilah yang menjadi sebuah tanda tanya, dimana kejadian tersebut dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing yang berbuat hal itu berdasarkan temuan dari KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), tetapi yang terjadi Presiden malah meminta maaf kepada masyarakat dan pemimpin negara Singapura dan Malaysia atas ketidaknyamanan dari kabut asap yang berada di negara tersebut, sementara untuk masyarakat Riau, SBY tidak menyinggung sedikitpun  bahkan memikirkan keadaan masyarakat Riau yang juga terkena dampak dari asap tersebut.

Apakah SBY mendapat tekanan dari pihak asing, atau mempunyai tujuan tertentu membuat sebuah skenario sensasi sehingga pendapat awal yang dikeluarkan oleh para menteri-nya sangat bertolak belakang dan seakan-akan menelan ludah sendiri akibat dari permintaan maaf SBY tersebut...???

kita ketahui, bahwa sikap meminta maaf walaupun tidak melakukannya adalah sikap yang sangat terpuji, akan tetapi  kita lihat pada konteks-nya dulu, kejadian ini dilakukan oleh seorang kepala Negara dimana sikap tersebut mengatasnamakan sebuah bangsa apalagi bangsa yang besar seperti Indonesia. kemana-kah harga diri sebuah bangsa, jika dalam mengeluarkan sebuah sikap, berdasarkan dari tekanan negara atau bangsa lain, bukan atas kesadaran pemimpin tersebut.

SBY dikenal sangat lamban dalam mengambil sikap, terutama pada saat timbul sebuah permasalahan dalam Negara Indonesia, akan tetapi jika terjadi permasalahan dengan negara lain, SBY langsung cepat mengambil sikap dan memberikan pernyataan. 

Hal inilah yang menjadi tanda tanya besar, apakah nanti setelah SBY selesai menjabat Presiden RI, dia memiliki obesesi dengan tujuan melirik sebuah jabatan strategis di PBB,. karena belakangan ini, SBY seringkali mendapatkan penghargaan dari luar negeri. Kita lihat saja nanti setelah Jabatan SBY berakhir di 2014.

sumber : "diskusi Kopitalisme"

No comments:

Post a Comment

trima kasih atas komentarnya....
anda puas... kami lemas...
capek tau nulis sambil mikir.... hehehehe