SILAHKAN MENONTON

Media Literacy - Situs Tv Online Streaming

mnc MIVO sindo berita satu telkomvision arena wwe movie star movie filmon HBO PLUS kids HBO FAMILY axnblk animax mtv bbc bc vit fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion

Media Literacy Tv - Situs Tv Online Streaming

Tuesday, July 3, 2012

Paradoks Wajah Pancasila dari masa ke masa


Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dimana sangat diperlukan sekali sebuah pandangan hidup untuk menjadi pemersatu bangsa, jika tidak ada atau di hilangkan maka yang terjadi adalah munculnya perang Ideologi diantaranya agama, marxisme, nasionalisme, tradisionalisme dan bahkan masih banyak lagi yang akan saling perang dan bertempur memperebutkan dominasi.

Pancasila atau lebih dikenal lima dasar negara yang menjadi pedoman dasar dan pandangan seluruh rakyat NKRI, dimana cakupan lima dasar negara tersebut harus dilaksanakan dalam berkebangsaan dan bernegara di Indonesia. akan tetapi pemahaman tentang pancasila tersebut dari masa orde lama hingga kini menimbulkan multi-tafsir baik dalam peng-aplikasiannya di masyarakat saat kepemimpinannya dalam pemerintahannya.

Negara Indonesia sejak awal kemerdekaan bahkan hingga saat ini telah mengganti presidennya sebanyak 6 (enam) kali, akan tetapi banyak sekali perbedaan dalam pemahaman, pandangan dan pelaksanaannya terhadap isi atau makna pancasila tersebut, dan hal itu terjadi sebanyak 3 (tiga) kali dalam masa orde transisi yaitu : orde lama, orde baru dan orde reformasi.

Awal lahirnya pancasila sendiri merupakan hasil kesepakatan rapat BPUPKI dimana para tokoh dari berbagai elemen tokoh masyarakat merancang dasar-dasar negara, rapat tersebut dipimpin langsung oleh KRT Radjiman Wediodiningrat dan diantara yang hadir dalam rapat tersebut yaitu Soekarno,Ki Hajar Dewantara, Moh Hatta, Moh Yamin, KH. Wahid Hasyim dan lain-lain yang berjumlah 60 orang untuk mewakili bangsa Indonesia, dan 7 orang dari perwakilan Jepang.

Dari hasil rapat tersebut melahirkan lima dasar negara, yang kemudian disebut sebagai Piagam Jakarta, bukan Pancasila. akan tetapi dari hasil pencetusan lima dasar negara tersebut terjadi perdebatan, yaitu tentang isi dari butir pertama yaitu, "taat kepada Allah dan sesuai dengan ajaran syariat Islam", akibat dari perdebatan tersebut akhirnya hasil dari perdebatan tersebut merubah isi butirnya menjadi "ketuhanan yang maha esa" dan kemudian sebutannya pun di rubah bukan lagi "piagam jakarta" melainkan berubah menjadi "pancasila" karena jika masih tetap menggunakan nama "piagam jakarta" itu berarti kemerdekaan bangsa Indonesia dianggap sebagai hadiah dari Pemerintah jepang.
isi butir-butir pancasila yang tertuang hingga saat ini adalah :
  1. ketuhanan yang maha esa
  2. kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. persatuan Indonesia
  4. kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan, perwakilan
  5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila pada Orde lama
di masa ini, pergeseran dan pertentangan terhadap pancasila pun banyak sekali, terutama pada tahun 1950, dimana pada tahun tersebut presiden Soekarno merubah sistem pemerintahan menjadi Konstituante. dan perjalanan pemerintahan tersebut mendapat tekanan politik yang luar biasa baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri

di tambah pula keinginnan Presiden Soekarno menjadi Presiden seumur hidup. pun menjadi pertentangan kelompok-kelompok yang tidak terakomodir. akan tetapi dilihiat selama perjalanan pemerintahan tersebut, banyak mengalami kegagalan, sehingga Presiden Soekarno pun langsung mengeluarkan dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. dekrit tersebut bertujuang untuk menggabungkan 3 (tiga) gerakan besar yang pada saat itu selalu merongrong pemerintahannya, sehingga Soekarno pun karena kepemimpinan Soekarno, terjadi banyak penyelewengan dimana Pancasila yang sudah dibakukan sebagai dasar negara, ternyata harus lebih menjunjung tinggi Nilai-nilai NASAKOM (Nasionalis, Agamis, Komunis) dibandingkan Pancasila.paham NASAKOM merupakan manifesto politik Soekarno menyokong ide demokrasi terpimpin yang dilakoninya. hal tersebut menggugurkan nilai-nilai pancasila yang di anut selama kepemimpinannya berlandaskan berubah menjadi NASAKOM hanya untuk mengangkat citranya sebagai presiden. sehingga paham tersebut pun berakibat terpuruknya bangsa Indonesia, dimana pada saat itu banyak sekali permasalahan bangsa terutama kondisi ekonomi dimana terjadi inflasi yang cukup besar. di tambah pula, gerakan-gerakan separatis yang dianggap menggangu stabilitas negara harus dimusnahkan salah satunya adalah gerakan 30 September yang dianggap ingin merubah pancasila menjadi sebuah Ideologi komunis, tetapi hingga sekarang belum jelas kebenarannya. dan melihat kondisi Indonesia pada saat itu yang semakin tidak jelas, maka Presiden Soekarno pun terpaksa harus menyerahkan kekuasaannya kepada Soeharto pada 11 maret 1966 yang disebut SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas Maret).

Pancasila pada orde baru
pada era ini dimana Presidennya adalah Soeharto Pancasila pun menguat dan mendapatkan tempat yang sangat Istimewa, bahkan penanaman Nilai-nilai Pancasila selalu di dengungkan dimana saja, baik di sekolah, di pasar, di rumah-rumah, dan terutama sekali di Instansi-instasi Pemerintah. dari anak kecil hingga orang tua pun diwajibkan berpaham Pancasilaisme. dan hal tersebut lebih dikenal dengan nama P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

selama perjalanan pemerintahan Soeharto, banyak yang tidak memahami bahwa maksud dari pencanangan Program P4 tersebut merupakan sebuat alat untuk melanggengkan kekuasaan juga. dimana jika ada gerakan-gerakan yang di anggap ingin mengguncang pemerintahannya, maka gerakan tersebut dianggap ingin merusak dan merubah pancasila, dan pancasila pun dijadikan sebagai senjata untuk memusnahkan musuh-musuh politiknya. bahkan selama perjalanan era Orde Baru ini, banyak daerah-daerah seperti Aceh, Papua, Sulawesi yang berontak dan ingin memisahkan diri dari NKRI karena dianggap tidak sejalan dan hanya menciptakan deskriminasi

Pancasila pada orde reformasi
pada era ini, Pancasila yang seharusnya menjadi dasar utama pemersatu bangsa Indonesia kini sudah kehilangan Identitasnya akibat arus "demokratisasi" besar-besaran, di tambah pula kekecewaan masyarakat terhadap Pancasila dimana penanaman paham Pancasila tersebut sudah tidak ada lagi dan bahkan cenderung menjauhi dari relevansi cita-cita bangsa terutama untuk mempersatukan dan mensejahterakan rakyat Indonesia.

pada saat awal reformasi, Indonesia sedang di terpa krisis ekonomi serta krisis kepercayaan masyarakatnya terhadap pemerintahan. sehingga masyarakat memandang sudah tidak memerlukan lagi Pancasila, karena sudah dianggap tidak berguna untuk konteks keadaan bangsa Indonesia saat ini.

keterpurukan ekonomi dan rendahnya kesejahteraan rakyat ditambah lagi muncul ideologi-ideologi kekerasan dan bahakan timbul aliran-aliran kepercayaan sempalan akibat dari kebebasan yang diciptakan sebebas-bebasnya pada orde reformasi ini, sehingga menghilangkan nilai-nilai yang terkandung dalam paham pancasila. ideologi-ideologi tersebut pun sengaja diciptakan hanya untuk menggerogoti kekuasaan dan bahkan untuk mempertahankan kekuasaan yang menimbulkan pertikaian atau kekerasan yang mengatasnamakan sebuah kebenaran.

hingga saat ini, pancasila sepertinya belum ditempatkan sesuai dengan posisinya, dimana ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan oleh para pemimpin dan masyarakat dalam memposisikan pancasila.
yaitu :
  • jika pancasila diposisikan sebagai sesuatu hal yang suci/sakral, maka yang timbul adalah perbudakan terhadap penganutnya, terutama bagi manusianya. maka Pancasila mudah dimanfaatkan untuk melanggengkan kekuasaan.
  • jika Pancasila diposisikan sebagai dasar (pondasi) saja, maka yang timbul disorientasi bangsa dan hanya akan berjalan saja, tidak jelas apa yang dicari atau diraih.
  • jika pancasila diposisikan sebagai tujuan bangsa bangsa saja, tanpa ada pondasi yang jelas, maka tidak akan tercapai semua tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Secara umum, bangsa Indonesia seharusnya memandang Pancasila keseluruhan sebagai sebuah pandangan, pondasi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, dan juga digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan bangsa, bukan dalam satu hal saja. Dan jika memang semuanya belum tercapai, sanagat diperlukan kesadaran rakyatnya/ masyarakatnya dan bahkan para pemimpinnya.

Pada era reformasi saat ini pandangan bangsa Indonesia jauh dari harapan rakyat Indonesia. bahkan saya pun memiliki pandangan sendiri tentang butir-butir pancasila yang sesuai dengan pandangan dan kondisi bangsa Indonesia saat ini yaitu :
  1. keuangan yang di Esa-kan
  2. kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab
  3. permusuhan di Indonesia
  4. kerakyatan yang dipimpin dengan kebohongan, kebijaksanaan pada golongan tanpa ada musyawarah, perwakilan
  5. intimidasi sosial bagi seluruh rakyat miskin Indonesia.
Hingga saat ini setiap tanggal 1 juni sudah di tetapkan sebagai hari lahirnya pancasila, padahal sesuai dengan fakta sejarah bangsa yaitu tepat tanggal 29 Mei 1945 dimana Muhammad Yamin telah mengucapkan pidato mengenai Pancasila. jadi mau di arahkan kemana tujuan dalam mendirikan bangsa ini, jika sejarah bangsa masih saja di pelintir dan di selewengkan, dan mungkin juga perayaan peringatan hari lahirnya Pancasila tersebut hanya akan bersifat ceremonial saja tanpa ada arah pandangan, tujuan dalam memposisikan kedudukan Pancasila.

Inspirasi Diskusi Warung Kopi

No comments:

Post a Comment

trima kasih atas komentarnya....
anda puas... kami lemas...
capek tau nulis sambil mikir.... hehehehe