SILAHKAN MENONTON

Media Literacy - Situs Tv Online Streaming

mnc MIVO sindo berita satu telkomvision arena wwe movie star movie filmon HBO PLUS kids HBO FAMILY axnblk animax mtv bbc bc vit fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion

Media Literacy Tv - Situs Tv Online Streaming

Tuesday, July 3, 2012

JAKARTA.... OH JAKARTA

Hiruk pikuk kota metropolitan di seluruh dunia, memang tidak luput dari apa yang di katakana macet, akan tetapi kemacetan di beberapa negara besar masih dapat diatasi, walaupun tidak bisa sepenuhnya dapat tercapai untuk menyelesaikan kemacetan. Dan kota Jakarta di ramalkan akan menjadi lumpuh total pada tahun 2015

Ditambah lagi, kondisi dunia yang saat ini yang rentan akan pemanasan global, di mana emisi gas karbon semakin banyak, yang mengakibatan polusi. Dan hasil survey menunjukkan bahwa kota-kota besar di beberapa Negara di dunialah yang banyak menciptakan pencemaran di udara, sehingga menimbulkan kondisi-kondisi cuaca yang saat ini sudah semakin tidak jelas.

Perkembangan jumlah penduduk di Jakarta setiap tahun semakin terus meningkat, dimana banyak para pendatang yang mencoba mengadu nasib di Jakarta, karena mereka menganggap bahwa Jakarta merupakan sorga untuk mencari uang dengan mudah. Sehingga wilayah kota Jakarta yang luasnya hanya sedikit, kini di sudah semakin sesak dan padat akbat dari datangnya para pendatang dari daerah.

Jakarta sendiri, masuk menjadi beberapa kota yang mencemarkan polusi udara terbesar di dunia, sehingga kadar udara yang ada di wilayah Jakarta sudah di anggap tidak sehat atau tidak bersih lagi. Banyak program yang diberlakukan oleh pemerintah khususnya di Jakarta, tetapi pelaksanaanya hanya di awal, dan sifatnya tidak berkelanjutan, sehingga program-program tersebut tidak berjalan sesuai dengan apa yang di recanakan. Entah siapa yang membuat program-program tersebut semakin tidak efektif dan seakan-akan hanya menjadi aturan sambal.

Sementara dinas perhubungan tidak mampu berbuat banyak, dikarenakan memang para pengemudi di jalan raya yang masih semerawut, dan seakan-akan tidak perduli asalkan cepat sampai di tempat tujuan. Sehingga menghiraukan keselamatan dan bahaya dari apa yang dilakukannya dengan melawan rambu lalu lintas

Selain polusi dan macet, Jakarta pun tidak luput dari masalah banjir, yang semakin memperpanjang masalah-masalah yang harus dihadapi oleh ibu kota negara, dimana genangan banjir selalu datang apabila hujan yang turun dalam jumlah yang besar. siapapun tidak akan bisa menghentikan turunnya hujan. Akan tetapi, yang harus dilakukan adalah bagaimana hujan yang turun tidak menimbulkan genangan yang cukup besar, yang dapat mengenangi ruas jalan kota Jakarta.

Yang Harus dilakukan

Untuk mengatasi kondisi Jakarta yang saat ini makin semrawut, diperlukan kepedulian di seluruh elemen baik dari masyarakat hingga pemerintahan yang terkait, baik untuk menerbitkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi permasalahan Jakarta. Untuk mengatasi jumlah kepadatan penduduk, pemerintah harus sering memberlakukan penertiban terutama razia kependudukan, agar para pendatang yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau tidak memiliki kartu kependudukan harus di pulangkan kembali ke daerah asal, karena jika di biarkan maka akan semakin banyak gelandangan dan pengemis yang ada di setiap bahu jalan baik di jalan raya dan bahkan di tempat ibadah. 

Dalam penyelesaian polusi udara, perlu di galakkan kembali gerakan penanaman pohon-pohon yang dapat menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar, sehingga udara yang di hirup oleh masyarakat jakarta menjadi bersih. Selain itu, dinas perhubungan harus menertibkan kembali peraturan uji emisi terhadap kendaraan yang layak jalan, karena hingga saat ini, masih terlihat banyak kendaraan yang masih mengeluarkan asap dan gas yang dapat merusak kesehatan.

Program yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah dalam mengatasi polusi udara sudah terlihat efektif walaupun belum sepenuhnya tercapai, akan tetapi setidaknya sudah dapat mengurangi sedikit. Jika program itu di perluas dimana saya pernah mendengar bahwa pemerintah akan menertibkan kendaraan yang layak pakai dan telah teruji emisi yang bisa melewati beberapa jalur utama di Jakarta.

Dalam mengatasi kemacetan, pemerintah seharusnya mampu dan jeli melihat kondisi yang sudah semakin parah yaitu dengan membuat pelebaran jalan serta pengembangan jalan-jalan alternatif, mungkin di negara tetangga seperti Malaysia sudah melakukan trobosan baru, yaitu membuat jalan tol bawah tanah, guna mengurangi tingkat kemacetannya, akan tetapi yang dilakukan pemerintah Jakarta saat ini baru sebatas konsep pembangunan, yang baru-baru ini dikabarkan dan amsih dalam tahap blue print dan baru akan di realisasikan mungkin tahun 2011 atau 2012 dalam proses tender, sementara kepadatan kendaraan di Jakarta tiap bulan semakin meningkat. 

Pemerintah harus menkonsep dan menertibkan beberapa kawasan untuk di jadikan sebagai kawasan niaga dan kawasan perumahan, dimana sekarang terlihat ada percampuran antara kawasan niaga dan perumahan. Kemacetan akan terus menambah apabila banyak kendaraan yang keluar masuk mal yang bercampur dengan kawasan perumahan, dimana penghuni perumahaan akan hilang tingkat kenyamanannya akibat dari kebisingan yang di timbulkan dari kendaraan yang lalu lalang di kawasan niaga, terutama angkutan umum. Dan penertiban ini sudah sering di lakukan akan tetapi pelaksanaan di lapangannya banyak mengalami kendala, baik di masyarakatnya yang menolak dan juga proses hukumnya yang tidak jelas, sehingga aturan-aturan tersebut sering dilanggar dan bahkan tidak di hiraukan oleh masyarakat.

Angkutan umum pun terkadang sering melanggar aturan, dimana di kawasan niaga sering lama untuk mangkal dalam mendapatkan penumpang yang akan naik angkutan umum, dan pada saat di jalan raya mereka terlihat ugal-ugalan dan bahkan juga sering langsung menyerobot dari lajur kanan ke arah lajur kiri tanpa memberikan lampu sen di karenakan untuk mengambil penumpang, sementara fungsi dari halte-halte yang telah di buat oleh pemerintah seakan-akan hanya menjadi tempat coretan dan tulisan, sehingga terlihat kumuh, dan masyarakat enggan untuk menunggu angkutan umum di halte yang telah disediakan.

Kendaraan bebas hambatan seperti bus way pun masih terlihat kurang efektif, dimana bus way pun yang di prioritaskan bus yang bebas dari hambatan sering mengalami kemacetan di beberapa titik koridor, dan itu di akibatkan oleh pengguna jalan yang seakan-akan tidak peduli bahwa jalur bus way di jadikan jalur untuk kendaraan pribadi. 

Banyak progran yang sudah dicanangkan oleh pemerintah Jakarta, terutama dalam penyediaan sarana transportasi, diantaranya water way dan mono rel. Tetapi hingga saat ini proyek yang harusnya sekarang ini sudah berjalan, kembali tidak efektif dan bahkan terlihat gagal dan tidak di lanjutkan kembali. Sehingga masyarakat kembali menggunakan kendaraan prbadi seperti motor yang kini semakin banyak dan semakin menambah kemacetan. 

Selain itu, dalam tata ruang kota terutama dalam pembangunan gedung bertingkat, harus di perhatikan juga dimana titik untuk di gunakan sebagai tempat resapan air, walaupun pembentukan kanal barat dan kanal timur hingga saat ini masih dalam pengerjaan, setidaknya pemerintah sudah menyiapkan lahan atau wilayah alternatif yang akan di gunakan sebagai resapan air, serta menginstruksikan kepada pengelola gedung-gedung bertingkat untuk membuat resapan air. Agar setiap kali datang hujan yang cukup besar, tanah-tanah yang di peruntukkan untuk resapan air tersebut mampu menyerapnya. Sehingga tidak akan timbul genangan-genangan air yang tumpah hingga ke jalan raya. Karena saat ini, kondisi tanah khususnya di daerah Jakarta pusat mengalami penurunan tanah tiap 1 milimeter dalam setahun yang diakibatkan pembangunan gedung-gedung pencakar langit yang tidak menyediakan lahan untuk resapan dan penampungan air, serta melakukan penyedotan air yang dari dalam tanah secara besar-besaran guna memenuhi kebutuhan gedung-gedung tersebut.

Kali-kali yang berada di pinggir jalan raya, seharusnya enak di pandang, dan tidak berbau serta menjadi pusat jalannya air menuju kanal-kanal, seakan-akan tidak berfungsi dan bahkan terus mengenang hampir menyentuh bahu trotoar bahkan terlihat banyak tumpukkan sampah yang menggenang di kali, dan kondisi tersebut diakibatkan kurang pedulinya pemkot setempat serta pengelola gedung-gedung yang berada di dekat kali tersebut, dan juga tingkat kesadaran masyarakat sekitar akan kondisi di wilayah sekitarnya, sehingga terlihat seperti kawasan kumuh dan sangat bau. Jika terjadi hujan yang besar, sudah tidak dapat di elakan lagi banjir yang diakibatkan kondisi kali yang tidak mengalir dan kurangnya resapan air yang tidak di sediakan oleh pengelola gedung.

Semoga program pemerintah yang telah dan akan di terbitkan, hendaknya dapat dilaksanakan dengan tegas dan di patuhi semua aturan-aturannya. Dan peran pemkot serta masyarakat baik yang ada di tingkat ormas maupun organisasi kepemudaan hendaknya mampu menjalankannya, agar kenyamanan dapat di rasakan. Tidak seperti sekarang ini, banyak sekali ormas-ormas maupun organisasi kepemudaan tetapi hanya berfungsi dan terlihat pada saat momentum PEMILU maupun PILKADA, sementara konteks untuk membangun dan membuat kondisi yang nyaman akan semakin tidak terlihat setelah PEMILU atau PILKADA telah selesai, dan bahkan terkadang sering membuat keributan.

Jika ini terus berlanjut dan tidak ada yang peduli terutama kesadaran di masyarakat dan pemerintah baik di tingkat wilayah maupun pusat akan kondisi jakarta yang sudah semakin parah baik dalam mengatasi banjir, polusi dan kemacetan, maka isu untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta akan semakin nyata, dan pernyataan tersebut sudah di dukung oleh wagub DKI Jakarta, karena melihat kondisi kota Jakarta yang sudah semakin semrawut. Maka kita sebagai masyarakat Jakarta sudah harus berbenah diri, dan mampu berfikir hemat agar semua masalah yang ada di Jakarta dapat di atasi.


Penulis adalah Ketua I
Pengurus Pusat
Keluarga Mahasiswa Betawi 

No comments:

Post a Comment

trima kasih atas komentarnya....
anda puas... kami lemas...
capek tau nulis sambil mikir.... hehehehe