SILAHKAN MENONTON

Media Literacy - Situs Tv Online Streaming

mnc MIVO sindo berita satu telkomvision arena wwe movie star movie filmon HBO PLUS kids HBO FAMILY axnblk animax mtv bbc bc vit fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion

Media Literacy Tv - Situs Tv Online Streaming

Tuesday, July 3, 2012

KISAH CACING SELALU BERTERNAK KONFLIK DI NEGERI HEWAN


al kisah ada sebuah dongeng dari negeri hewan, dimana negeri tersebut, di pimpin oleh se-ekor ayam horn, ayam tersebut berhasil mengalahkan rivalnya sang ayam kampung. akan tetapi ayam horm tersebut tidak mengangkat sebangsa-nya untuk membantunya menjalankan kesejahteraan di negeri hewan tersebut melainkan mempercayai kelompok bebek untuk menjadi pembantu-nya dalam menjalankan negeri hewan.

seiring berjalannya roda pemerintahan, Cacing yang ingin sekali menguasai negeri hewan, sangat tahu betul bagaimana cara menaklukkan sang ayam horn, akan tetapi sang cacing berani muncul untuk menggantikan kepemimpinan ayam horn, karena jika cacing muncul memimpin negeri hewan, maka pasti ayam kampung akan selalu mengganggunya, karena dari dulu ayam kampung tidak suka sekali dengan kehadiran sang cacing, apa lagi jika cacing sangat dekat sekali dengan ayam horn dan para bebek. sudah pasti akan di usir oleh ayam kampung. akhirnya cacing pun mengatur siasat,dan sangat ingin sekali menguasai negeri hewan tanpa duduk menjadi pemimpin, akan tetapi yang di takutinya adalah jika ayam kampung mengetahui bahwa cacing berhasil mendekati kelompok bebek, maka sang ayam kampung dengan suaranya kokok nya yang lantang mampu menggerakkan koloni semut untuk mengalahkan dan menghancurkan cacing yang juga sudah menjadi musuh besar dan paling di takuti cacing.

sang cacing pun mencoba mendekati bebek-bebek dan mempengaruhi-nya secara perlahan-lahan agar mau menuruti kemauan dan keinginan cacing, walaupun ada beberapa bebek yang tidak senang dengan kehadiran cacing dalam kelompoknya, karena para bebek sudah tahu, bahwa semut dan ayam kampung tidak menyukai cacing. itik yang juga dekat dengan ayam kampung, dimana itik yang dipercayakan oleh ayam horn untuk selalu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di negeri hewan.

ketika cacing sudah berhasil mempengaruhi beberapa bebek, sang itik yang mengetahui merasa kesal, dengan kelakuan bebek yang mau di atur oleh cacing, dan bebek tersebut juga mengajak beberapa itik untuk ikut berteman dengan cacing. tetapi itik pun bersikap biasa saja asalkan kedekatannya dengan cacing tidak di ketahui oleh ayam kampung dan semut. akan tetapi ada beberapa itik yang ingin mencoba menangkap sang cacing dan bebek karena selalu membuat ulah, dimana mereka sering membuat kebijakan dan aturan untuk mengelabuhi dan menekan koloni semut, tapi sang semut mencoba bersikap arif dan patuh pada aturan negeri hewan, karena koloni semut tidak tahu bahwa yang menginginkan itu semua adalah cacing.

kelakuan sang cacing sedikit demi sedikit mulai tercium oleh kodok, dan akhirnya sang kodok mulai berteriak-teriak sehingga koloni semut merasa marah dan kecewa, bahkan ingin menghakimi dan menghukum cacing, tapi sang cacing selalu lolos dari tuntutan itik dan semut, karena cacing telah mendapatkan dukungan dari beberapa bebek yang sudah di percayai oleh ayam horn.

suatu ketika cacing meminta kepada para bebek untuk menerima dan menyebarkan cek travel kepada pasukan bebek saat pememilihan kepala bank hewan. akan tetapi saat sang itik mencoba menguak kelakuan cacing, sang cacing pun sudah siap membuat skenario konflik yang baru dimana cacing mengarahkan agar sesama pasukan bebek untuk saling perang urat saraf, sehingga pasukan semut pun semakin pusing.dengan kelakuan pasukan bebek, dan sang itik pun menjadi kebingungan di tambah lagi dengan teriakan kodok dan gerakan semut yang selalu menuntut penyelesaian seluruh permasalah tersebut, dan akhirnya cacing membuat siasat untuk menjadikan beberapa bebek tumbal dari permasalahan yang ada agar dapat menghentikan proses penyelesaian, dan beberapa bebek yang menjadi saksi kunci pun di bungkam dan bahkan di eksekusi untuk menghilangkan jejak sang cacing.

belum permasalah itu selesai lagi-lagi sang cacing membuat ulah dengan meminta kembali di cairkan bantuan hibah dari negeri hewan dalam jumlah besar kepada bank hewan menjelang pemilihan kepala negeri hewan, dimana kemungkinan besar bantuan hibah tersebut di gunakan untuk membiayai kesuksesan salah satu partai bebek dalam pemilihan. dan yang menjadi kambing hitam pun sudah di skenario kan oleh cacing, untuk mengantisipasi jika terjadi kebocoran informasi. lalu di ajaknya kelompok itik untuk ikut bermain membantu mencairkan bantuan hibah tersebut, saat bantuan hibah tersebut berhasil di cairkan ada beberapa itik yang tidak mendapatkan bagian, sehingga itik tersebut berteriak dan menyerukan bahwa ada cacing dalam permasalah ini.

cacing pun memerintahkan kepada bebek dan itik yang sudah loyal kepada nya untuk membungkam itik yang teriak tersebut.agar teriakkan sang itik tidak terdengar sampai ke ayam kampung dan koloni semut dan jika masih berteriak maka itik tersebut harus di korban kan dan dijadikan tersangka agar tidak lagi menggangu kelakuan sang cacing.akhirnya sang kodok yang sedikit mengetahui pun ikut bersuara, akan tetapi cacing tidak menghiraukan suara para kodok-kodok tersebut, walaupun ada beberapa kelompok semut yang menerima statement yang di lontarkan sang kodok, tatapi sang cacing tak bergeming karena mereka tahu kekuatan kodok tidak cukup besar untuk menjatuhkan ayam horn dan para bebek, dan mereka hanya bisa bersuara saja untuk mendapatkan perhatian koloni semut.saat bebek-bebek yang telah membantu cacing di usik oleh teriakan bebek lain dan di dukung oleh kodok-kodok yang tidak mendapatkan jatah dari cacing, sang itik meminta bantuan beberapa kodok yang tidak ada hubungan dengan cacing untuk mengungkap kasus yang telah dilakukan bebek, dimana bebek telah bersekutu dan sekongkol dengan cacing,

cacing meminta bantuan kepada beberapa bebek yang menjadi sekutu nya untuk mengorbankan dirinya menjadi kambing hitam terhadap permasalahan yang terjadi agar koloni semut dan ayam kampung pun puas, dan bebek tersebut akan di berikan fasilitas penuh serta kenyamanan selama menjalani pemeriksaan dan hukuman yang di jatuhkan dari para itik-itik, asal kan tidak menyebut bahwa cacing lah yang melakukan ini semua. ayam horn selaku pemimpin negeri hewan pun sibuk menginstruksikan kepada para bebek yang menjadi pembantunya untuk selalu menjaga citra dan popularitasnya di mata seluruh semut, intinya agar kasus-kasus yang di hadapi oleh bebek yang lain tidak akan mencoreng citra kepemimpinan ayam horn. bebek yang di korbankan untuk menjadi kambing hitam dalam kasus cacing pun ikut menyeret beberapa itik, karena ada beberapa itik yang ikut berkompromi dengan bebek yang bermasalah, sehingga instansi yang di pegang sang itik pun semakin tersudut karena di kompori oleh kodok-kodok yang melihat kondisi instansi itik sudah tidak becus dalam menyelesaikan kasus. akibatnya sebagian semut meminta kepada ayam horn untuk merombak instansi itik.saat sang itik merasa terjebak dengan keadaan, akhirnya sang itik berteriak lantang, dengan membeberkan sebagian kondisi yang seharusnya rakyat semut tidak boleh tahu bahwa yang melakukan semuanya ini adalah cacing, akhirnya cacing pun langsung cepat menghilang dan meminta perlindungan dari para bebek, terutama bebek yang dekat sekali dengan ayam horn sambil mencari siasat untuk menghilangkan jejak petualangannya.

Akhirnya ayam horn sebagai pemimpin negeri hewan ikut berbicara dalam permasalahan yang terjadi, karena desakan dan dorongan dari para bebek-bebek agar melindungi dan menutupi kelakuan cacing, karena jika bebek tersebut tersangkut perkara, maka citra ayam horn akan semakin terpuruk dan jelek di mata seluruh negeri hewan.tak lama cacing pun berfikir, jika seluruh semut yang ada di negeri bedebah bersatu dan berhasil menjatuhkan rezim ayam horn dan pasukan bebek, maka cacing tidak akan mendapatkan apa-apa. akhirnya sang cacing memiliki ide cemerlang, yaitu dengan mengadu domba seluruh semut dan seluruh negeri hewan dengan cara, membayar kelompok semut garis keras untuk melakukan pengeroyokan kepada kelompok semut dan yang lain, dan juga pasukan bebek pun harus ikut serta memberikan statement terkait isu pengeroyokan tersebut agar sang kodok yang hanya mencari perhatian semut-semut ikut membuat penyataan sikap sehingga itik yang tidak bisa di ajak kerjasama pun akan semakin tersudut, karena sudah di nilai tidak becus melindungi seluruh penghuni yang ada di negeri hewan.

semakin ramai para kodok dan bebek mengeluarkan statement dan pernyataan dalam sebuah permasalahan, maka akan semakin bebas dan liar kelakuan sang cacing dalam mempermainkan negeri hewan. ayam horn pun sebenarnya sudah tahu apa saja yang di lakukan cacing, tetapi di biarkan saja, karena ayam horn mengetahui resiko yang akan di hadapi jika harus berhadapan dengan sang cacing. cacing pun sudah menantang ayam horn, tetapi yang di takuti sang cacing adalah teriakan ayam kampung dan serbuan dari koloni semut untuk menggulingkan si Ayam horn.

_inspirasi dari negeri tetangga sebelah_

No comments:

Post a Comment

trima kasih atas komentarnya....
anda puas... kami lemas...
capek tau nulis sambil mikir.... hehehehe