SILAHKAN MENONTON

Media Literacy - Situs Tv Online Streaming

mnc MIVO sindo berita satu telkomvision arena wwe movie star movie filmon HBO PLUS kids HBO FAMILY axnblk animax mtv bbc bc vit fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion fashion

Media Literacy Tv - Situs Tv Online Streaming

Saturday, June 29, 2013

Ekspresi Seseorang Pasca Buang Angin


Berikut hasil penelitian para ahli di bidang perbuang-anginan (centuthologist) tersebut:

1. PASANG MUKA PUAS

"Heleeeuuuh,,,! Lega banget,,,!"
(Badannya digetarin sangking puasnya, dan ngirup udara dalem-dalem buat mengimbangi udara yang keluar banyak tadi, ngebalans lah,,,! Biar cepat kembali ke kondisi equilibrium tea, kata orang pinter mah,,,)

2. PASANG MUKA BELAGA OON
"Perasaan seperti bau kentut deh,,,? Ada yang denger atau ngebauin nggak, ya,,,?.
(Clingukan ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang dan pastinya belaga oon,,,! Padahal keliatan mukanya pucet banget kaya muka suster ngesot abis sauna, apalagi kalo duduk lagi deket bossnya,,,)

3. PASANG MUKA INNOCENT
Abis kentut, pura-pura nggak punya salah, dan ngomong dalem hati: "Untung, suara dan kentut gw nggak begitu kedengeran, dan baunya nggak begitu meledek,,,!" .
(Liat-liat situasi, kalo nggak ada yang mempermasalahkan dan komplain atas suara dan bau kentut yang notabene miliknya, maka secara pelan namun pasti ia pamit, undur diri, alias kabooor,,,!)

4. PASANG JURUS LEMPAR KENTUT, SEMBUNYI P4NT4T

"Hadeeeuuuh,,,! Kayanya ada yang kentut nih,,,? Hayo ah ngakuuu,,,?".
(Bikin alibi agar tuduhan tidak dialamatkan kepadanya. Padahal bau kentutnya belum beredar dan tercium ke hidung orang-orang disekitarnya, dan hebatnya lagi, doi paling duluan nutup idung. Keadaan ini bak ibarat pepatah lempar kentut, sembunyi p4nt4t,,,)

5. PASANG TAKTIK PEMANFAATAN SITUASI

Setelah yang bersangkutan terkentut, dan setelah melakukan analisis bau, ternyata tercium juga bau kentut yang bukan berasal dari "pabrik" yang bersangkutan, doi pasang taktik: "Waaah,,,! Kayanya bukan cuma gw yang kentut nih,,,!? Bukan hanya satu jenis bau, tapi ada macem-macem nih. Naaah, kesempatan gw habisin angin gw sambil merasakan kebersamaan menghirup bau kentut mambo dari orang-orang juga sih,,,)

Friday, June 28, 2013

Istimewanya Seorang Muslimah...

Kalian semua harus bangga jadi seorang muslimah, tidak perlu iri dengan kelebihan yang ada pada lelaki. Nggak percaya? Baca ini :

Kaum feminis bilang, susah menjadi wanita ISLAM. Lihat saja peraturan dibawah ini :


1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.

2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.

3. Wanita saksinya kurang dibanding lelaki.

4. Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki.

5. Wanita harus menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

6. Wanita wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak perlu taat pada isterinya.

7. Talak ada di tangan suami dan bukan isteri.

8. Wanita kurang banyak beribadah karena masalah haid dan nifas yang tidak dialami lelaki.

Makanya mereka tidak lelah-lelahnya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM"!

Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)...??

Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan terserak, bukan?

Itulah bandingannya dengan seorang wanita. Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki pun wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya.
Bukankah ibu adalah seorang wanita?

Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya. Manakala lelaki menerima pusaka atau warisan, ia akan menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anaknya.

Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat, dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid.

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawabkan 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.

Seorang wanita pula, tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara, lelakinya.

Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu manapun yang disukainya cukup dengan 4 syarat saja : shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat pada suaminya dan menjaga kehormatannya.

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat pada suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, ia akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

MasyaALLAH... demikian sayangnya ALLAH pada wanita, kan?

Bagaimana......? Masih merasa tidak adil?
Berbahagialah menjadi seorang muslimah!!!

--0o0o0--

"Apabila seorang perempuan menunaikan shalat, puasa, memelihara kemaluannya dan berbakti, mentaati suaminya, dia akan masuk syurga." (HR al-Bazzar).

Ibnu Abbas bercerita, bahwa suatu ketika ada seorang wanita datang pada Nabi Saw, ia berkata, "wahai Rasullullah, aku adalah utusan para wanita padamu menanyakan tentang jihad yang telah diwajibkan pada laki-laki. Bila mereka menang maka mendapatkan pahala, dan bila mereka terbunuh maka mereka tetap hidup disisi rabb mereka dan mendapatkan rizki dari-Nya. Dan kami kaum wanita menuntut pada mereka, apa peran kami dalam jihad,

Maka Rasullullah menjawab "sampaikan pada wanita yang bertemu dengan mu, bahwa ta'at pada suami dan memenuhi haknya, bisa menandingi semua itu, tapi sedikit sekali diantara kalian yang melakukannya".


Dari Shafiah Binti Syaibah ia bercerita;
"Ketika kami bersama Aisyah ra, mereka menyebut-nyebut kelebihan wanita Quraisy.
Lalu Aisyah ra berkata:
"Memang wanita Quraisy memiliki kelebihan, tetapi, demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat yang lebih mulia daripada wanita Anshar, mereka sangat membenarkan Kitabullah dan sangat kuat imannya kepada wahyu yang diturunkan. Ketika turun surat An-Nuur, ayat yang menyuruh berkerudung,
Suami mereka pulang lalu membacakan kepada mereka apa yang telah Allah turunkan. Dengan segera setiap wanita menarik kain yang ada, lalu menjadikannya kerudung kepala karena membenarkan dan iman kepada apa yang di turunkan Allah dalam Kitab-Nya." (HR Bukhari dan Abu Dawud)

FILOSOFI SANTRI


Santri adalah julukan bagi seorang yang menuntut ilmu pendidikan di sebuah pesantren yang diasuh oleh figur seorang kiyai. Sedangkan siswa / murid adalah sebutan seorang yang menuntut ilmu di pendidikan formal. 

Predikat santri mempunyai makna yang sangat luas yang harus kita mengerti dan kita jalani. Santri bukanlah sebutan asala-asalan yang dilontarkan oleh leluhur kita dulu. Yang mana seperti kita ketahui bahwa pesantren merupakan lembaga tertua di indonesia, semenjak penyi’ar agama islam datang di negara kita. 

SANTRI berasal dari bahasa sangsekerta yaitu San artinya suci dan Tri artinya Tiga. Jadi, maknanya santri harus suci dari tiga perkara, yaitu ; suci dari kema’siatan, suci dari kedzholiman dan suci dari kebodohan. Itulah ma’na santri kalau kita fahami betul dari bahasa leluhur kita.

* * *

Ma’na santri pun bila kita kaji lebih dalam lagi mecakup beberapa pengertian yang luas. Kata Santri terdiri dari lima huruf hijaiyah yaitu : SIN, NUN, TA', RO' dan YA'

- Sin adalah kependekan dari kalimat "satirun ‘anil ‘uyuub" artinya menutupi kekurangan atau aib serapat mungkin. Santri harus bisa menjaga moralitas karena mereka adalah generasi yang sangat diharapkan untuk menjadi tolak ukur moral di masyarakat.

- Nun adalah "naaibul ‘anisy syaikh" artinya pengganti dari guru dan orang tua. Ulama adalah pewaris dari para nabi, kemudian santri adalah pewaris dari para ulama. Sehingga keberadaan santri ini sangat diharapkan bisa menjadi panutan untuk meneruskan dakwah dan tarbiyah karena mereka sudah diberi kemampuan lebih dalam bidang agama.

- Ta’ adalah "taa’ibun ‘anidzunub" artinya senantiasa memperbaharui taubat kepada Allah dan menghindari berbuat dosa kecil maupun besar. Manusia memang tidak ada yang suci dari dosa dan kesalahan karena sifatnya yang pelupa. Namun, Allah dengan kasih sayangnya masih memberi kesempatan untuk membersihkan dosa dan kesalahan dengan pintu taubat yang selalu terbuka sampai nyawa tercabut.

- Ro’ adalah "rooghibun fil mandhub" artinya sepi dari mengharap imbalan tapi giat untuk bekerja. Mereka berbuat bukan untuk mendapatkan imbalan yang banyak sebagaimana orang bekerja mencari penghasilan. Namun mereka berbuat karena ingin memberi yang terbaik bagi orang lain dan masyarakat luas. Mentalitasnya bukan seperti robot yang selalu harus diremot baru bergerak. Keterpanggilan iman yang mendorong dirinya terus berbuat untuk Islam. Mereka sangat yakin bahwa kebaikan yang diberikan kepada orang lain, hakekatnya adalah kebaikan untuk dirinya kelak di hari kiamat.

- Ya’ adalah "yughni ‘anrizqillah" artinya merasa cukup dengan rizki yang diberikan oleh Allah. Kesederhanaan adalah menjadi gaya hidupya. Manusia stress dan menjadi gila karena mengejar keinginan-keinginan yang diluar kemampuannya, tidak terima dengan kepuasan pemberian dari Allah. Sebagaian manusia menjadi budak dunia dengan mengejar dan terus berlari siang malam untuk mencari dunia. Padahal, tidak pernah akan ada kepuasan dengan dunia kecuali kenikmatan akherat yang Allah janjikan.

Itulah ma’na dari predikat seorang santri, filosofis yang perluh kita renungkan dan kita fikirkan dalam-dalam. Fungsi dari sebuah nama adalah pembentukan karakter pada seorang sesuai dengan namanya. Dengan makna santri tersebut telah menaruh beberapa harapan untuk menyonsong masa depan. Maka kita tela’ah lagi hakikat seorang santri yang mengandung ma’na yang menjadi amanah yang harus dita’ati bagi seorang santri. Dan semoga ilmu yang kita emban akan menjadi ilmu yang bermanfa’at di dunia dan di akhirat, bermanfa’at bagi nusa bangsa dan agama. Aamiin.

Wallaahu a'lam.

SUMBER : Humor Islami Ala Santri

Wednesday, June 26, 2013

Munculnya sifat orang-orang seperti ini

Suatu nanti akan hadir orang-orang yg seperti dibawah ini :

  1. Dimana keyakinan hanya tinggal didalam pemikiran.
  2. Dimana keimanan tak berbekas dalam perbuatan.
  3. Banyak orang baik tapi tak berakal.
  4. Ada pula yang berakal tapi tak beriman.
  5. Ada yang lidahnya fasih tapi hatinya lalai.
  6. Ada pula yang khusyu' tapi sibuk menyendiri.
  7. Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.
  8. Ada pula ahli maksiat tapi rendah hati.
  9. Ada yang bahagia tertawa tapi hatinya berkarat.
  10. Ada pula yang sedih menangis tapi kufur nikmat.
  11. Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat.
  12. Ada pula yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
  13. Ada yang berlisan bijak tapi tidak memberi teladan.
  14. Ada pula pelacur tapi menjadi figur.
  15. Ada yang memiliki ilmu tapi tidak paham.
  16. Ada pula yang paham tapi tidak menjalankan.
  17. Ada yang pintar tapi membodohi.
  18. Ada pula yang bodoh tapi tidak tahu diri.
  19. Ada yang beragama tapi tidak berakhlak.
  20. Ada pula yang berakhlak tapi tidak ber-TUHAN.
(Ali bin Abi Thalib)

semoga kita tidak termasuk orang2 yang ada pada kategori di atas....

marhaban yaa ramadhan... semoga semua amal ibadah kita di terima disisi Allah untuk jadi bekal nanti di Akhirat... amiiinnn... Yaa Rabbal 'Alaamiiin

LAMARANMU KUTOLAK

(Kisah Sederhana, Jenaka tapi Penuh Makna) 

Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya.

Melalui ta'aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk melanjutkannya menuju khitbah.

Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.

Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang sekarang amatlah berbeda.

Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka menggenapkan agamanya.
Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk 'merebut' sang perempuan muda, dari sisinya.

Berikut petikan dialog yang terjadi :

B : Bapak sang perempuan
A : Pemuda yang ingin melamar
P: Anak Perempuan yang kekasih sang Pemuda

B : "Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?" (tanya sang Bapak).
A : "Iya, Pak," (jawab sang pemuda.)

B: "Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? " (tanya sang Bapak sambil menunjuk si perempuan.)
A: "Ya Pak, sangat mengenalnya, " (jawab sang muda, mencoba meyakinkan.)

B: "Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model seperti itu!" (balas sang setengah baya.)

(Si pemuda tergagap)
A: "Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu."

B: "Lamaranmu kutolak. Itu serasa 'membeli kucing dalam karung' kan, aku takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya. Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?" (balas sang bapak dengan nada keras).

(Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang lelaki muda. Bisiknya,)

P: "Ayah, dia dulu aktivis lho."
B: "Kamu dulu aktivis ya?" tanya sang Bapak .
A: "Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di Kampus," (jawab sang muda, percaya diri.)

B : "Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo rumahku ini kan?"
A : "Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak yang nggak datang kalau saya suruh berangkat."
B: "Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok mau ngatur keluargamu?"

(Sang perempuan membisik lagi, dan coba membantu,) 
P : "Ayah, dia pinter lho."
B: "Kamu lulusan mana?"
A: "Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus terbaik di Indonesia lho Pak."

B: "Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM ini tho? Menganggap saya bodoh kan?"
A : "Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya saja tujuh tahun, IP-nya juga cuma dua koma Pak."
B: "Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik anak-anakmu kelak?"

(Bisikan itu datang lagi,) 
P: "Ayah dia sudah bekerja lho."
B: "Jadi kamu sudah bekerja?"
A: "Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera jualan produk saya Pak."

B: "Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu."
A: "Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak terlalu laku."

B: "Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu, kalau kerja saja nggak becus begitu?"

(Bisikan kembali, )
P: "Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya."
B: "Rencananya maharmu apa?"
A: "Seperangkat alat shalat Pak."

B: "Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf."
A: "Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak."

B"Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku."

(Bisikan,) 
P: "Dia jago IT lho Pak"
B: "Kamu bisa apa itu, internet?"
A: "Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak saya nge-net."

B: "Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata."
A: "Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak."
B: "Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter, Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu."

(Bisikan, )
P: "Tapi Ayah..."
B: "Kamu kesini tadi naik apa?"
A: "Mobil Pak."

B: "Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya Riya'. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik."
A: "Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir"
B: "Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini namanya payah. Memangnya anakku supir?"

(Bisikan,) 
P: "Ayahh.."
B: "Kamu merasa ganteng ya?"
A: "Nggak Pak. Biasa saja kok"

B: "Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini."
A: "Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak."
B: "Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!"

(Sang perempuan kini berkaca-kaca,) 
P: "Ayah, tak bisakah engkau tanyakan soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?"

Sang Bapak menatap wajah anak perempuannya, dan berganti menatap pemuda yang sudah menyerah pasrah.

B: "Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur'an dan Hadits?" Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.

pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya

A: "Pak, dari tiga puluh juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja. Hadits-pun cuma dari Arba'in yang terpendek pula."

(Sang Bapak tersenyum,) 
B: "Lamaranmu KUTERIMA anak muda. Itu cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja pun, aku masih tertatih."


Mata sang ANAK muda ikut berkaca-kaca.

Takluknya Jagoan Perang Dunia Ke II di Indonesia

Terus terang saya baru tahu kalau Indonesia menang perang pada pertempuran 10 november 1945 di Surabaya, melawan tentara veteran Perang Dunia II Inggris, Inggris yang di takuti di Eropa pada Perang Dunia II bisa kalah juga! Kesimpulannya adalah kekuatan bersenjata lengkap dan personil terlatih bukan jaminan menang perang , dan ini terbukti di Surabaya. Pada masa Nabi SAW di perang Badar, pada masa Islam menaklukan Romawi dan Persia, dan mungkin sebagai pelajaran ketika Amerika cuma bisa menang perang VERSI Hollywood melawan Vietnam, padahal kenyataannya kalah perang.

Kita ambil pelajaran kalau perang fisik Islam di Indonesia melawan Inggris bisa saja menang, Tapi pada saat ini musuh telah mengambil pelajaran bahwa mereka harus menaklukan dengan cara lain, yaitu dengan perang melalui pemikiran diantaranya Filsafat materialisme dan tehnik adu domba sesama kelompok Islam. Dan hasilnya bisa kita lihat sendiri ! Ternyata perang melawan nafsu adalah perang yang lebih berat. Di bawah ini sebagian kisah Perang Surabaya saya copas dari www.sarkub.com

Kisah heroic pejuang-pejuang kita ini, terekam dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tentara inggris menyebut “Battle of Surabaya” sebagai “inferno” atau neraka di timur Jawa dimuat majalah New York Times edisi 15 November 1945. Dalam perang lima tahun dengan NAZI, Inggris tidak pernah kehilangan satu Jenderal pun. Tapi di Surabaya baru lima hari mendarat seorang Jenderal terbunuh. Inilah yang membuat marah Inggris. Di Singapura para panglima Inggris berkumpul. “Kita sudah kalah di Surabaya” kata seorang Panglima….

Di Tanjung Mas, Surabaya Pasukan sekutu mendarat dan membebaskan banyak interniran perang Belanda. Banyak eks orang kaya Belanda langsung lupa diri, mereka kemudian berpesta. Di Hotel Yamato, para orang kaya Belanda menyiapkan pesta untuk mengganti nama Hotel Yamato ke nama semula yaitu: Hotel Oranje. Proses penggantian nama ini kemudian diikuti oleh pengerekan Bendera Belanda di atas hotal Yamato. Karena kedudukannya merasa kuat, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada sore hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00 mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru)

Paginya pengibaran bendera Belanda bikin perhatian banyak orang yang sedang berjalan kaki. Pemuda-pemuda yang dilapori rakyat bahwa Belanda mengibarkan bendera langsung ngasah bambu runcing, beberapa pemuda melapor ke Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) Surabaya: Sudirman. “Lha, kan sudah ada perintah dari Jakarta untuk mengibarkan bendera merah putih” , kata Sudirman sambil memegang surat perintah 1 September 1945 tentang bendera merah putih lalu membawanya ke Hotel Yamato.

Disana Sudirman dikawal Sidik dan Haryono. Sampai di depan kerumunan massa, Sudirman ditemui beberapa orang pemuda yang kalap “Kita bakar saja hotel ini” Sudirman menahan ide pemuda itu, lalu ia segera masuk ke ruang lobi Hotel. Disana Sudirman disoraki orang-orang Belanda yang sedang menyiapkan acara dansa.

“Mana Pemimpin Belanda disini..!!” kata Sudirman sambil kedua tangannya memegang pinggang. “Saya kamu mau apa?” kata Ploegman dengan pandangan menghina. Lalu Sudirman menunjukkan surat perintah Djakarta tentang pengibaran bendera “Kamu bisa baca ini?”

Ploegman mengibaskan tangannya dan mengenai surat itu langsung terjatuh ke lantai. Sidik yang melihat kelakuan kurang ajar Ploegman langsung memegangi leher Ploegman, lalu Ploegman mengeluarkan pistol dan mengarahkan ke Sudirman. Tak lama kemudian dari belakang pistol meletus dan mengenai punggung Sidik. Sidik langsung jatuh dan mati, lalu beberapa orang Belanda mau mengeroyok Sudirman dan Haryono. Para pemuda menerobos masuk dan terjadilah perkelahian seperti di bar-bar, beberapa orang Belanda digebuki sampai mati.

Di luar keadaan semakin memanas, beberapa orang pemuda naik ke atas dan merobek warna biru Belanda, lalu mengibarkan sisa bendera robekan itu: Merah Putih, sekejap rakyat Surabaya terdiam lalu menangis, beberapa diantara dengan semangat menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan suara gemetar. Hari itu rakyat Surabaya memiliki keIndonesiaannya.

Sejak Insiden Yamato itu kemudian pemuda menyerang pos-pos militer sekutu. Perang kecil-kecilan terjadi, barulah pada akhir Oktober 1945 terjadi perang besar. Inggris mengirimkan Hawthorn untuk melobi Sukarno di Djakarta. Sukarno langsung berangkat ke Surabaya, ditengah tembakan mendesing Sukarno menemui beberapa pemuda dan memerintahkan menghentikan tembakan “Musuh kita bukan sekutu, mereka hanya membebaskan tawanan perang..” kata Sukarno. Para pemuda menuruti apa kata Sukarno. Lalu gencatan senjata terjadi.

Mallaby yang saat itu berpangkat Mayor Jenderal dengan senang hati menerima perintah memimpin pasukan Brigade 49 yang terkenal nekat dan berhasil menghajar Jepang pada perang Burma 1944. Pangkat Mayor Jenderal pun diturunkan menjadi Brigadir Jenderal, karena pangkat seorang komandan Brigade Inggris adalah Brigjen.

Mallaby yang saat itu menjadi saksi atas gencatan senjata memerintahkan pasukannya untuk menarik diri dari semua pertempuran. Keputusan itu ditandatangani 29 Oktober 1945. Namun informasi gencatan senjata ternyata tidak sampai ke seluruh pasukan. Ada pasukan kecil India (Gurkha) yang membangun benteng pasir di bawah Jembatan Merah Surabaya. Mereka menembaki segerombolan pemuda. Para Pemuda membalas berondongan senjata dengan serbuan bambu runcing, naas bagi Mallaby yang dikiranya kota sudah aman dia berjalan-jalan malam untuk mencari restoran yang masih buka, ia lapar. Dengan naik mobil Buick ia bersama pengawalnya berkeliling Surabaya, di dekat jembatan merah ia malah masuk ke wilayah Republik, kemudian ada pistol menyalak ke dada Mallaby. Seketika Mallaby mati kemudian ada granat masuk ke dalam mobil Mallaby, mobil Mallaby meledak hebat. Mayatnya terpanggang di dalam.

Sampai sekarang siapa yang nembak Mallaby, siapa yang melempar granat tidak diketahui, apakah ini mainan intelijen Belanda, NEFIS atau memang sebuah aksi spontan pemuda. Namun yang jelas dari sinilah Perang Surabaya bermula.

Dalam perang lima tahun dengan NAZI, Inggris tidak pernah kehilangan satu Jenderal pun. Tapi di Surabaya baru lima hari mendarat seorang Jenderal terbunuh. Inilah yang membuat marah Inggris. Lalu dengan cepat Mountbatten menunjuk Mayor Jenderal Mansergh sebagai kepala pasukan Inggris di Surabaya untuk membereskan kota Surabaya. Mayjen Mansergh yang jago perang dunia itu langsung mengambil keputusan untuk melucuti semua orang Surabaya.

“Hak apa orang Inggris memerintahkan orang Surabaya sebuah bagian dari negara berdaulat” teriak Bung Tomo sambil menggebrak meja setelah mendapatkan laporan bahwa ada ultimatum bahwa orang Surabaya harus menyerahkan senjata sampai tanggal 10 November 1945.

“Wah perang ini” kata Bung Tomo di depan banyak temannya. Beberapa jam kemudian Bung Tomo memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan mobil lalu pergi ke Tebu Ireng, Jombang. Disana ia berjumpa dengan Hadratus Sjaikh Hasjim As’ary (kakek Gus Dur) untuk meminta nasehat & wejangan. “Perang ini akan jadi perang sahid, perang suci karena membela tanah air, tapi sebelum saya putuskan menyerang sekutu kamu sebaiknya kamu dzikir dulu, saya menunggu seorang Kyai dari Cirebon (kyai abbas buntet, red)”, kata Hadratus Sjaikh Hasjim As’ary.

Seruan Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh para ulama, akhirnya benar-benar membakar semangat pertempuran surabaya. Dan mempermalukan pasukanan sekutu sebagai pemenang perang dunia. Para kiai dan pendekar tua membentuk barisan pasukan Sabilillah yang dikomandani oleh KH. Maskur. Para santri dan pemuda berjuang dalam barisan pasukan Hizbullah yang dipimpin oleh H. Zainul Arifin. Sementara para kiai sepuh berada di barisan Mujahidin yang dipimpin oleh KH. Wahab Hasbullah. Para kiai dan santri berbaur dengan pasukan reguler melawan pasukan pemenang Perang Dunia II. Dari Markas Jombang pertempuran surabaya dikendalikan.

Mendapat jaminan dan restu dari tokoh ulama Hadratus Sjaikh Hasjim As’ary, Bung Tomo kembali langsung ke Surabaya dan meneriakkan di corong “Radio Pemberontak”
…Saudara-saudara Allahu Akbar!!… Semboyan kita tetap: MERDEKA ATAU MATI.

Dan kita yakin, saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara,
Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar…!! Allahu Akbar…! Allahu Akbar…!!!
MERDEKA!!!

Mendengar pidato Bung Tomo, orang Surabaya paham itu isyarat perang. Mayjen Mansergh juga ambil kesimpulan bakal ada perang beneran. Akhirnya tanggal 10 November tiba, sirene pagi berbunyi keras dan tak satupun rakyat Surabaya yang datang ke pos militer sekutu untuk menyerahkan senjata.

Para pemuda membangun benteng-benteng pasir, menjalin kawat berduri, bersembunyi di jendela-jendela toko sudah perseneleng siap tempur.

Pagi hari Gubernur Surjo mendatangi beberapa tokoh pemuda. Gubernur Soerjo bilang “ini sudah keterlaluan Inggris, sudah tidak menganggap Pemerintahan Djakarta itu ada, tidak ada Republik Indonesia” lalu Gubernur Soerjo dengan blangkonnya berpidato “kita tidak mau dijajah kembali, Merdeka….!!”

Jam 6 pagi dari arah pelabuhan di Surabaya Utara, kanon-kanon kapal perang Inggris sudah mengarah ke kota. Tembakan pertama meletus jam 6.10 dari sebuah kapal kemudian meletus lagi dari semua kapal berikutnya seluruh wilayah kota yang dekat dengan pelabuhan jadi korbannya.

Wilayah Surabaya Utara dihuni oleh banyak orang-orang Cina, Arab, India dan beberapa pedagang dari Bugis. Rata-rata dari mereka adalah pedagang. Rumah-rumah mereka hancur dengan tanah, tembakan kanon terus menerus menghancurkan Pasar Turi, Kramat Gantung dan Pasar Besar. Beberapa tempat sudah tak berbekas. Jam 7 pagi pasukan Inggris mulai masuk ke Surabaya.

Mereka masuk ke kampung-kampung dan menembaki rakyat dengan membabi buta, ada orang tembak, ada pemuda tembak mati. Sekutu menendangi rumah penduduk dan mencari senjata, bila ada yang melawan tembak mati.

Rakyat Surabaya belum melawan, mereka masih siaga di posisinya masing-masing, belum ada perintah tembak dari Djakarta. Para penggede militer TKR di Djakarta dilapori situasi Surabaya terutama penembakan kanon di Surabaya Utara. Amir Sjafruddin yang saat itu mengurusi pertahanan langsung memerintahkan “Lawan…!!”. Lalu datanglah perintah dari Djakarta agar rakyat Surabaya melawan.

Jam 9.15 milisi Surabaya sudah dapat kabar bahwa Jakarta menyetujui perang, lalu tembakan pertama kali terjadi di Pasar Turi dari pihak Republik. Di batas-batas kota rakyat mulai berdatangan memasuki kota, ratusan ribu orang memasuki kota Surabaya mempertahankan kedaulatan bangsanya yang sedang dihina Inggris dan Belanda.

Pasukan resmi tentara juga mulai mengoordinasi, semuanya ikut dalam barisan milisi, pertahanan Republik langsung dibangun dari arah barat ke Timur, wilayah Asem Jajar dijadikan wilayah perang pertama antara sekutu dan Republik. Di wilayah ini pasukan sekutu berhasil dipukul mundur, beberapa dari mereka tewas ketika pasukan bambu runcing nekat maju dan masuk ke lobang pasir dimana mitraliyur ditaruh. Di selatan Pasar Turi pasukan Inggris menerobos masuk tapi ditembaki dari gedung-gedung oleh pasukan rakyat.

Jam 10.12 di langit Surabaya suara pesawat menderu-deru kencang. Rupanya Inggris mengerahkan pasukan Royal Air Force (RAF) langsung dari pangkalan militernya di Burma. Pasukan RAF yang dikerahkan ini adalah veteran perang dari Perang Dunia kedua yang mengebom Berlin.
Tapi sekarang bukan Berlin yang dibom tapi Kota Surabaya, mereka mengebom kantor-kantor pemerintahan, gedung-gedung sekolah. Bila tahun 1940 Inggris dibombardir Jerman, maka Inggris mengulangi kejahatan Jerman dengan memborbardir kota Surabaya, banyak orang tertembak mati kena runtuh gedung, dan orang yang tertembak mitraliyur pesawat, Inggris seperti pasukan gila yang mengamuk habis-habisan.

Tapi Inggris belum kenal watak orang Surabaya yang panas. Pasukan rakyat kemudian mengambil beberapa mitralyur anti pesawat buatan Jepang dan menembaki skuadron pasukan RAF. Dua pesawat kena tembak salah satunya adalah seorang jenderal yang bernama Brigjen Robert Guy Loder Symonds seorang komandan pasukan Artileri yang sedang melakukan survey udara. Jenderal ini kemudian dibawa ke Jakarta dan dimakamkan di Kramat Pulo, Menteng.

Pertempuran makin meluas, sampai ke Kali Mas. Di pinggir Kali Mas pasukan sekutu langsung menggempur pasukan rakyat. Jam 12 siang hari pertama, pasukan infanteri mulai mendarat sekitar 20.000 orang, inilah pasukan terbesar Inggris setelah perang dunia selesai, dan merupakan perang paling brutal sepanjang sejarah pertempuran pasukan Inggris.

Dari Radio hampir seluruh rakyat Indonesia menunggu laporan-laporan dari perkembangan perang, mereka menunggu pidato Bung Tomo. Semua mendekatkan telinga mereka di radio. Pada hari itu juga banyak dari orang-orang Indonesia di tempat lainnya menyiapkan diri untuk perang ke Surabaya. Sekitar 20.000 orang Bali sudah siap masuk ke Surabaya, beberapa bisa menyusup dan langsung menggempur sekutu. Dari Aceh sudah disiapkan ribuan orang pengiriman, di Medan ribuan orang berkumpul untuk bersiap diberangkatkan ke Surabaya, di Lombok Mataram di depan para Ulama, rakyat Lombok siap mati dan akan berangkat ke Surabaya. Di Yogyakarta sudah mulai ada pengiriman pasukan, Malang sudah kirim pasukan sementara Djakarta masih menunggu perkembangan, penggede-penggede Djakarta masih berharap perang bisa diselesaikan dengan cepat.

Di wilayah lain di luar Surabaya, Jenderal Sudirman dan para staf-nya memutuskan untuk memotong rantai logistik sekutu. Jadi 20 ribu pasukan infanteri bakalan terlokalisir dan digebuki rakyat Surabaya. Taktik ini berhasil, laskar-laskar rakyat di Jawa Barat menghadang pasukan logistik sekutu yang mau masuk dari arah barat, di Malang gudang logistik pasukan sekutu dihancurkan, otomatis selama 5 hari pasukan sekutu terkunci dari semua pintu masuk kota, sementara ribuan orang Indonesia terus mengalir memasuki kota dengan senjata apa adanya berperang melawan sekutu.

Pasukan sekutu mulai stress, karena logistik tidak ada, bantuan tempur logistik yang diterjunkan dari pesawat kemakan orang-orang Republik, bahkan nyaris tidak ada logistik yang berhasil didapatkan pasukan Inggris. Mereka sudah terkunci dan terkepung oleh seluruh orang Indonesia yang mengitari mereka, keberadaan pasukan Inggris dari Brigade 49 tinggal menghitung waktu.

Tempat-tempat dimana pos pasukan Inggris berada di blokade total, tak ada listrik, tak ada makanan, mereka harus berjaga 24 jam agar jangan sampai ditembaki Republik yang terus menerus nggan berhenti. Di hari kelima pertempuran mulai jarang tembakan dari pasukan sekutu, pasukan Inggris mulai kehabisan amunisi, beberapa orang Surabaya nekat masuk ke pos-pos Inggris dan meledakkan granat, inilah yang mereka takutkan. Dalam kondisi rusak mental inilah, pasukan Brigade 49 mulai teriak-teriak ke markas mereka di Djakarta bahwa mereka sudah terdesak.

Rahasia kekalahan Inggris ini disimpan rapi-rapi, jangan sampai Penggede Republik Indonesia tahu, mereka berlagak ja’im dan masih mencitrakan diri sebagai pemenang perang di Surabaya. Begitu juga dengan pemimpin di Jakarta yang tidak begitu mengetahui perkembangan perang di Surabaya, mereka sudah ‘underestimate’ bahwa perang akan dimenangkan oleh Inggris.
Di Singapura para panglima Inggris berkumpul. “Kita sudah kalah di Surabaya” kata seorang Panglima. “Pasukan kita sudah kelaparan, tidak ada lagi pasokan”, memang saat itu pasukan sekutu sudah amat kelaparan. Mereka tidak dapat pasokan logistik, sementara para pejuang Republik dapat pasokan terus menerus nasi bungkus, pisang, dan banyak bahan makanan dari rakyat yang sukarela membuatkan masakan di dapur umum. Bahkan beberapa pasukan Inggris seperti anjing kelaparan saat melihat sisa nasi bungkus bahkan yang udah basi, mereka ambil dan makan.

“Keadaan ini harus dirahasiakan”. Bagaimanapun pasukan Brigade 49 dari Divisi V adalah pasukan kebanggaan Inggris, mereka dijuluki “Fighting Cock” pada Perang Burma 1944, merekalah yang merebut satu persatu wilayah Burma dengan sistem gerilya hutan, kini Brigade itu perlahan-lahan mati kelaparan, digebukin dan ditembakin.

Lalu para Panglima itu mengutus Admiral Heifrich menemui Presiden Sukarno. Heifrich mengakui sendiri dalam buku biografinya, ‘Keputusan untuk menghentikan perang, satu-satunya hanya pada Presiden Sukarno”, apa yang dilakukan Heifrich ini bila diperhatikan sangat aneh untuk watak Inggris yang amat ksatria. Karena saat ultimatum, Inggris sempat menganggap Pemerintahan Republik Indonesia tidak ada, lantas setelah pasukan Brigade 49 sudah kalah dan terjepit ia merengek minta tolong pada Sukarno.

Disinilah kesalahan Sukarno paling fatal, ia masih termakan halusinasi bahwa sekutu adalah pihak yang menang perang dan merupakan alat yang baik untuk berdiplomasi dengan Belanda. Sukarno nggak paham kekuatan bangsa sendiri, ia tidak langsung melihat pertempuran, jalan diplomatiknya yang dipilih merupakan blunder besar dalam perang Kemerdekaan 1945-1949.
Perang Surabaya yang berlangsung selama tiga minggu, di minggu pertama dimenangkan oleh pihak Republikein, tapi karena keputusan Sukarno yang memerintahkan penghentian perang, sehingga Jenderal Sudirman membuka blokade lalu pasukan Divisi V yang awalnya sudah diputuskan tidak akan masuk Surabaya karena takut dihabisi, jadi masuk. Logistik yang tadinya terputus mengalir kembali.

Dan kemudian Inggris mampu menghajar pasukan Republik. Lalu nggak berapa lama Inggris menguasai kota Surabaya, karena sudah dapat suplai logistik dari Jakarta.
Apakah yang terjadi bila Sukarno tahu kebohongan Inggris, mulai dari Nota Chequers 24 Agustus 1945 sampai pada rahasia pasukan Brigade 49 yang kocar-kacir. Sukarno saat itu berada pada persimpangan politik yang amat tragis. Di satu sisi hanya dia-lah yang dipercaya rakyatnya, di sisi lain dia tidak mau perang dengan sekutu, karena nama Sukarno sudah tercatat sebagai kolaborator. Bila Sukarno diambil pihak sekutu, Sukarno kuatir Indonesia akan kehilangan pemimpin.

Kesalahan besar Sukarno yang menghentikan perang ini juga sama fatalnya dengan perintah Sukarno agar melarang pasukan KKO pimpinan Mayjen Hartono masuk ke Djakarta di tahun 1966 untuk memberikan pelajaran bagi Suharto. Sukarno memang pribadi yang menarik tapi ketika ia harus masuk ke dalam situasi perang nampaknya ia lebih memilih menghindar. Padahal perang Surabaya adalah sebuah drama besar yang bisa dijadikan landasan untuk merdeka sepenuhnya, Perang Surabaya juga dikabarkan lewat radio-radio dan didengarkan oleh para pejuang di banyak negara terjajah seperti Vietnam dan Burma, dari perang inilah kemudian membangkitkan semangat mereka melawan Kolonialisme.

Tapi kita harus menghormati perjuangan Bung Karno, Tanpa perjuangan dan diplomasi beliau kemungkinan generasi kita saat ini tidak akan menghirup udara segar kemerdekaan. Mari kita hormati para pejuang kemerdekaan RI. Tugas generasi kita sekarang menjaga keutuhan NKRI dari kelompok2 anti PANCASILA.

AL-FATIHAH

INGIN TAHU SIAPA YANG MEMBUNUH JENDRAL MALABY SILAHKAN TONTON FILM "SANG KIAI" !!!

Tidur Setelah Subuh

(Salah satu kisah kehidupan santri)

Seusai Subuh setelah mengajar sorogan Qur-an santri-santri. Seperti biasa Mbah Yai melakukan aktivitas sehari-harinya yaitu menggarap sawah. Meskipun beliau sudah menjadi seorang Kiayi besar, bukan berarti beliau bisa bermalas-malasan diponpes saja hanya mengajar santri-santri. Mbah Yai tetap gigih bekerja. Itu semua beliau niati ibadah, guna melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Imam dalam rumah tangga yaitu menafkahi anak istrinya juga sebagai keteladanan bagi santri-santrinya.

Pagi itu pukul 7.30, Mbah Yai pulang dari sawah. Beliau menuju ke kamar mandi hendak mandi karena badan terasa lengket dan letih. Dilihatnya tempat sabun yang ternyata kosong alias sabun sudah habis. Beliau pun pergi guna membeli sabun.

Pas lewat depan Masjid, Mbah Yai terkejut melihat ada orang krukupan sarung di bawah kentongan. Ketika sarung itu dibuka, ternyata santri Sodron yang sedang tidur. Maklum gara-gara Sodron tidak mampu menjawab pertanyaan dari Mbah Yai semalam dan bahkan memberikan jawaban yang ngawur. (baca cerita ke 88. SIAPA NAMA KAKEK NABI?) Ia pun mendapat hukuman tidak boleh tidur sebelum membaca istighfar 10.000X. Alhasil ia begadang semalaman untuk melaksanakan tugasnya dan habis sholat subuh Sodron ketiduran di bawah kentongan Masjid karena tak kuat menahan kantuknya.

Mbah Yai hanya bisa geleng-geleng. Yah, tidur dipagi hari terutama setelah subuh adalah larangan hampir disetiap pesantren. Bagi yang melanggar akan kena ta'zir atau diberi hukuman.

Mbah Yai pergi dan tak lama kembali lagi menuju dimana Sodron tadi tidur. Ditangan beliau tampak menggenggam sesuatu. 

Hayoo... Tau ga sih? Kira-kira apa yang akan dilakukan Mbah Yai terhadap Sodron...?

Mbah Yai segera membangunkan Sodron dengan halus. Khawatir mengagetkan santrinya yang sedang tidur. Subhanallah, akhlak seorang Kiayi yang patut dijadikan panutan.

"Kang.. Kang... Bangun, Kang..!" Mbah Yai menggoyangkan pundak Sodron beberapa saat. Namun tak ada reaksi. Beliau pun menggoyang-goyangnya sedikit lebih keras. "Kang.. Kang... Bangun, Kang..! Sudah siang."

"Eeemmmmh.... Iyo kosek, nanggung iki gek mimpi enak." (Eeemmmh... Iya bentar, nanggung ini lagi mimpi indah.) Sodron menggeliat dan menyahut dengan masih memejamkan mata. Kemudian menarik sarung ke wajahnya.

Alih-alih Mbah Yai marah, beliau malah justru tersenyum melihat tingkah Sodron. Sekali lagi dibukanya sarung yang menutupi wajah Sodron dan membangunkannya dengan mengguncang-guncangkan bahu Sodron sedikit lebih keras lagi.

"Kang.. Bangun, Kang! Sudah terang ini.."

Sodron membuka matanya perlahan, betapa kaget dan terkejutnya ia ketika melihat siapa orang yang dari tadi telah membangunkannya. "Masya Allah." Sodron tersentak, ia segera bangun dan membungkukkan badan dihadapan Kiayinya.

"Ngapunten'e Kiayi, saya mohon maaf. Saya khilaf. Saya siap menerima hukuman, Kiyai." Sodron meminta maaf, ia menyadari kesalahan apa yang telah dia lakukan. Ya, tidur setelah subuh. Hatinya gusar bercampur malu, entah hukuman apa yang akan ditimpakan padanya. Tapi kegusaran hatinya justru menjadi rasa keheranan. Mbah Yai tidak marah malah justru tersenyum.

"Oh, nggeh. Ga papa, Kang, saya maklum kok. Justru saya minta maaf telah mengganggu mimpi indah sampean." Jawaban ini justru semakin membuat Sodron malu dan tertunduk. Mbah Yai melanjutkan kata-katanya. "Saya cuma mau minta tolong, Kang. Saya mau mandi, tapi sabunnya habis. Tolong sampean ke kopontren sekarang, belikan sabun buat saya ya!"

"Insya Allah, Kiayi. Sendiko dawuh." 

"Ini uangnya, Kang." Mbah Yai menyahut sambil melemparkan uang koin seribuan tiga buah dari genggamannya ke dalam kullah / jeding buat wudhu yang dalamnya sampai 1,5 meter. Kalau dari luar pijakan kaki hanya 1,1 meter.

Sodron terhenyak sesaat sebelum akhirnya, . . . .

"Byyuuuurrrr. . ." Sodron masuk ke kullah untuk mencari uang tersebut untuk membeli sabun Kiayinya.

xixixi . . . Sueggeeerrrre... Rek...! Isuk isuk wes slulup nang jeding. Kang Sodron . . . Kang Sodron . . . Apes terus.

--0o0o0--

Sobat, apakah Anda atau putra - putri Anda sering tidur setelah subuh atau bahkan bangun siang siang? Emmh.. Rasanya kita harus bisa merubah kebiasaan buruk itu mulai dari sekarang. Mengapa...???

Didalam kitab Miftah Daris Sa'adah, 2/216 Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya."
Filosofinya adalah amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.

Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah tidur di waktu pagi, sedikit sholat, malas-malasan dan berkhianat." (Zaadul Ma'ad, 4/378)

Hemh... Betapa tidur dipagi hari itu banyak sekali dampak buruknya. Diantaranya sesuai pendapat Ibnul Qoyyim adalah dapat membuat kita jadi malas, mudah kena penyakit, menghambat datangnya rizki, tidak mendapat kebarokahan didalam waktu, tidak sesuai sunnah Nabi.

Suatu ketika Nabi melewati anaknya Fatimah RA yang sedang berbaring pada waktu Subuh, maka Baginda bersabda : "Wahai anakku, bangunlah dan hadaplah rezeki Tuhanmu, dan janganlah engkau jadi dari kalangan orang yang lalai, sesungguhnya Allah membahagikan rezeki manusia di antara terbit fajar hingga terbit matahari." (Diriwayatkan al- Baihaqi)

Wallaahu a'lam.

Yuk.. Bangun pagi...

sumber : Humor Islami Ala Santri 

ketika Setan dan Malaikat Sedang Akur, Saling Curhat Lho!!!

(guyonan tingkat tinggi, klo ilmunye belum nyampe nyimak aje)

” Ngapain Kat, kayaknya seneng banget ” kali ini Setan ganti penasaran

” heheheh…. Liatkan sifulan itu. Rajinnya bukan main. Semangat belajarnya, hmmm… manteb dah pokoknya ” Malaikat senang menjumpai anak Adam yang dilihatnya. Diam - diam Setan mulai menelisik dan menyusun strategi untuk mempengaruhi cara berfikir si Fulan yang dibanggakan Malaikat tadi. Dia membiarkan anak - anak Adam itu belajar dan selalu belajar. Dia membiarkan anak - anak Adam itu beribadah dan selalu beribadah. Dia membiarkan anak - anak Adam itu beramal dan selalu beramal. Dia membiarkan anak - anak Adam itu berbuat kebajikan dan selalu melakukan kebajikan. Tapi dari kesemuanya itu Setan lebih tertarik sama si Fulan yang bersemangat belajar tadi. Karena, menurutnya salah satu yang sangat mempengaruhi cara berfikir mereka adalah ilmu pengetahuan yang dipelajari si Fulan tadi.

5th kemudian

Setan meringas - meringis perlahan - lahan mendekati Malaikat yang bersibuk ria menghitung amal manusia dari berbagai kalangan. Setan mulai beraksi srundal - srundul.

” ngitung teruuuss…. Ada tamu koq ndak di sapa. Sama tetangga itu yang ramah gitu lho ! sibuk sendiri. Mana bisa rukun kalo begitu. Namanya aja malaikat tapi koq sinkron sama namanya “

” gitu aja koq ngedumel. taaan, Setaaann… kebiasan sampeyan itu lho. Negative thinking ” sahut Malaikat

” daripada nggak thinking sama sekali mending negative thinking…” Setan mulai nyeletuk. Sedangkan Malaikat cuma geleng - geleng kepalanya.

Setan celingak - celinguk ngintip catatan Malaikat. Merasa sensi Malaikat mulai berbicara lagi

” heh, yang sportip gitu lho ! urusin aja tuh, tugasmu !!!”

” hehehehe…. Emangnya masih berapa banyak sih, jumlah mereka yang suka ngelakuin kebajikan itu ?” tanya Setan

” Rahasiiiiiiiiiia,… ntar kalo sampeyan tau. Aku khawatir sampeyan jadi lembur terus kerjanya. Sebagai makhluk yang baik hati kan aku kasian… ntar sampeyan kan, bisa sakit “

” gayamu iku lho, seolah - olah aku itu manusia saja. Bisa sakit !!! ” Setan tersinggung

” ngambeeek… ngambeeekk… ngambbeeeek terusss, siii.. sensi !” ucap Malaikat

Setan nampak pecintat - pecintut nyeleneh.

” Emangnya sampeyan dah ngelihat orang - orang yang dulu pernah sampeyan banggain didepanku itu?” Setan menyindir

” ya, jelass. Mereka baik - baik saja tuh ” lanjutnya yakin

” hih,…” Setan tertawa lenggong

” ngapain meringas - meringis. Sampeyan ragu ? hayuk kita kesana liat mereka !!!” ajaknya yang selalu yakin

” siapa takuut ? ” jawab Setan

Kemudian Mereka berdua ketempat orang - orang yang pernah Malaikat banggakan 5th yang lalu.

” tuh kan.. mereka baik - baik saja. Malahan sekarang lebih banyak lagi dari mereka yang rajin beribadah, beramal, peduli sama sesamanya. Suka ngelakuin kebajikan dan liat tuh ! si fulan yang rajin belajar dan menuntut ilmu itu. Sampai keliling dunia lho, dia belajarnya ” Malaikat bersemangat membanggakan mereka anak cucu Adam yang dijenguknya

” kalo ngeliat itu kedalam, jangan keseringan keluar !!! ” Setan beraksi

” emangnya mereka kenapa ? sampeyan juga. Kalo ngeliat itu juga jangan dari sisi negatifnya mulu. Sekali - kali liat sisi positifnya donk !!! ” bantahnya tak terima

” Oooo.. jadi begitu tuh… Sampeyan ngeliat sisi positifnya. Lihat !!! mereka yang rajin beribadah, rajin beramal, rajin ngelakuin kebaikan, itu karena mereka pengen disanjung saja. biar dilihatnya itu wah.. gitu lho ! trus si fulan yang pintar itu yang suka mendebat, suka menyalahkan, suka memaksa pendapat orang lain hanya karna ndak sepaham itu yang sampeyan suka. Petentang - petenteng kesana kemari menjajaki ilmu orang. Nggak di dunia nyata, nggak di dunia maya. Ketemu langsung atau lewat internet. Itu to, yang sampeyan suka. Aku akui memang mereka itu pinter, banyak pengalaman. Tapi liat sendiri kan, gimana ? strategiku berhasil lagi kan ? Kini ilmunya bukan untuk menghargai dan menghormati sesamanya tapi hanya untuk merobohkan, menjatuhkan dan membunuh karakter yang lainnya. xixixixixiixi…. Bisa bayangin nggak 5th kedepannya lagi kayak gimana tuh orang ? “

” astagaaaaa… !!! wadhuh, bisa - bisa ngerubah lagi donk laporanku ini? ” Malaikat bingung

” Lembur lagii… lembur lagiiiiiii… xixixixixiixi ” teriak Setan puas sambil berjalan meninggalkan Malaikat.

Dalam hati Malaikat berkata ” haalllllaaaahhh… malah mikirin celetukan Setan. Siapa tau kalo mereka itu memang benar - benar ngelakuinnya karna tulus dengan alasan positif yang lain yang belum aku dan Setan tau. Hmmm…. Hanya Tuhanlah yang lebih tau “

Sumber FP : Kongkow Bareng Gus Dur

Kelak di yaumul Hisab banyak malaikat yang terheran2: Ada sebagian orang yang banyak ibadahnya tapi masuk neraka, setelah di telisik ternyata sudah mendapat balasan di dunia (sanjungan dan kehormatan dunia), sementara ada sebagain orang yang kelihatan bodoh dan sedikit ibadah tapi masuk surga: Setelah di telisik ternyata hatinya sibuk berdzikir kepada Allah SWT dan sibuk introspeksi diri dan beristighfar. 

semoga kita di jauhkan dari sifat merasa pinter yang sedikit demi sedikit memunculkan sifat kesombongan dalam diri. 

INGAT HANYA ALLAH YANG BERHAK SOMBONG

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)